adsense

Membuat Rangkaian Pembagi tegangan.

Terkadang untuk rangkaian yang kita buat, kita membutuhkan beberapa tegangan yang berbeda-beda, misalnya ketika kita membuat sebuah rangkaian pengendali PWM (pulse Width Modulation) motor dengan menggunakan mikrokontroler, dalam rangkaian tersebut kita menggunakan motor dengan daya 24V, dan mikrokontroler dengan daya  5V. Kemudian untuk sumber tegangannya kita menggunakan catu daya 24V.
Mungkin akan timbul Pertanyaan, bagaimana membagi tegangan tersebut?, tidak mungkin kita memberikan tegangan sebesar 24V kepada mikrokontroler, karena tegangan normal untuk mikrokontroler adalah 5V, kalau diberikan tegangan sebesar 24V, maka kemungkinan besar mikrokontroler akan ruksak.
Oleh karena itu, salah satu solusinya adalah dengan membuat sebuah rangkaian pembagi tegangan, dengan menggunakan rangkaian pembagi tegangan, kita dapat memberikan tegangan yang sesuai pada komponen – komponen tertentu.
Komponen yang saya gunakan untuk membuat rangkaian pembagi tegangan ini adalah resistor, resitor merupakan sebuah komponen elektronik yang berfungsi untuk membatasi arus yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronik, sesuai dengan namanya, resitor bersifat resistif, dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Satuan resistansi sebuah resistor adalah Ohm, dan dilambangkan dengan simbol Omega (Ω).
Untuk membuat rangkaian pembagi tegangan dengan menggunakan resistor dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu dengan menggunakan rangkaian seri, rangkaian pararel, dan rangkaian kompleks. Tapi dalam Artkel ini, saya hanya akan membahas pembagi tegangan dengan menggunakan rangkaian seri dan pararel.

Rangkaian Seri
Fenomena pada rangkaian seri adalah Arus yang mengalir pada tiap hambatan akan tetap sama, tetapi tegangannya berbeda - beda. Contoh dari rangkaian pembagi tegangan dengan menggunakan rangkaian seri resistor dapat dilihat pada Gambar berikut.


Untuk menghitung berapa tegangan yang dihasilkan dari tiap resistor dapat dihitung dengan langkah – langkah sebagai berikut.
1. cari nilai hambatan total (Rtotal) dengan cara menambahkan nilai Ohm R1+R2. Dalam contoh ini, maka nilai yang didapat adalah 220+470 = 690 Ohm.
2. kemudian, baru kita dapat mencari nilai tegangan pada tiap resistor. Caranya adalah nilai resistor 1 dibagi dengan nilai resistor total kemudian dikali nilai tegangan sumber / battery.
(R1/Rtotal)*V= (220/690) = 0,31*9= 2,9V
(R2/Rtotal)*V= (470/690) = 0,68*9= 6V
 
jadi nilai tegangan dari R1 adalah 2,9V dan nilai dari R2 adalah 9V
kemudian untuk mengetahui berapa Arus yang mengalir pada resistor dapat dihitung dengan cara
I = V/Rtotal = 9/690 = 0.01 A.

Karena sifat dari rangkaian seri adalah arus yang mengalir pada tiap hambatan sama, maka nilai arus pada R1= nilai arus pada R2.

Menggunakan Rangkaian Resistor Pararel
Sifat dari rangkaian pararel adalah pembagi arus yang memiliki tegangan yang sama pada tiap hambatan, sedangkan arusnya berbeda – beda. Contoh rangkaian pembagi tegangan dengan menggunakan rangkaian resistor pararel dapat dilihat pada Gambar berikut


karena sifat dari rangkaian pararel adalah tegangan yang mengalir pada tiap hambatan sama, dan arus yang mengalirnya berbeda-beda, maka untuk nilai tegangannya tidak perlu dicari lagi. Yang harus kita cari adalah nilai arus-nya.
Untuk menghitung arus resistor dari rangkaian pararel, anda dapat melihat artikel saya sebelumnya tentang rangkaian Listrik.
Membuat Rangkaian Pembagi tegangan. Membuat Rangkaian Pembagi tegangan. Reviewed by M Hasan AM on January 12, 2018 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.