penggunaan sensor LDR pada Arduino

sebelumnya, sudah dibahas mengenai penggunaan saklar lampu LDR dengan menggunakan transistror. untuk Artikel kali ini, kita membahas mengenai penggunaan Sensor LDR pada Arduino. kelebihan Arduino dibandingkan penggunaan Transistor sebelumnya adalah, tingkat akurasinya. dan pengaplikasiannya, seperti kita tahu bahwa dalam sebuah mikrokontroler terdapat pin I/O yang dapat kita program ketika mendeteksi sesuatu. kemudian didalam sebuah mikrokontroler juga terdapar sebuah ADC (analog digital Converter) sehingga sinyal analog dapat dirubah kedalam sinyal digital. fungsi lainnya, kita bisa menyimpan hasil pembacaan sensor kedalam komputer, melalui komunikasi serial monitor (dapat dilakukan melalui kabel USB).
jika kita hanya ingin membuat sebuah saklar lampu otomati saja, saya rasa pnggunaan transistor lebih efisien dibanding jika kita menggunakan mikrokontroler. akan tetapi untuk pembelajaran, tidak salah kiranya dalam artikel ini saya membahas mengenai penggunaan sensor LDR pada mikrokontroler Arduino nano.
Ok, langsung saja kita ke tahap peranangan, untuk skema perancangan yang dibuat adalah sebagai berikut

komponen yang dibutuhkan untuk mencoba rangkaian ini adalah
1. Arduino nano V3
2. sensor LDR
3. Potensiometer

penggunaan potensio dapat diganti dengan resistor 10K, potensio dipilih supaya kita dapat menentukan kepekaan sensor. nilai yang dihasilkan oleh sensor berada diantara 0 sampai 1023
program yang dibuat adalah sebagai berikut:


setelah program diupload, kemudian buka serial monitor, kemudian cek hasil pembacaan sensor, dan selanjutnya tentukan pada nilai berapa Lampu akan menyala, jika sudah dapat, silahkan ganti nilai 500 pada program diatas, karena nilai 500 diatas hanya contoh saja.