Pada beberapa kasus, mikrokontroler (Arduino) dituntut untuk dapat mengendalikan perangkat listrik dengan daya yang tinggi, semisal bohlam / lampu dengan arus AC 220 Volt, Sedangkan tidak mungkin mengandalkan daya dari Arduino sendiri, karena maksimal tegangan keluaran dari pin arduino hanya 5 Volt. Maka untuk mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan sebuah relay. Relay merupakan saklar elektro-mekanik, yang kondisinya berubah berdasarkan kondisi coilnya, bila coilnya diberikan tegangan, maka relay pun akan aktif, bila tidak maka relaynya pun tidak akan aktif. Skema dari pengendalian relay dengan arduino adalah sebagai berikut
Pada kasus lain, adakalanya relay yang teredia dipasaran tidak seuai, misalnya relay yang tersedia hanya 12 Volt, atau umumnya lebih dari 5 Volt, sehingga untuk mengaktifkan relay tersebut dibutuhkan kembali pengendali, ada banyak komponen yang bisa digunakan untuk mengendalikan relay terebut, misalnya ic optocoupler , transistor, dan lain sebagainya. untuk kasus ini, transistor digunakan sebagai pengendali relay, karena transistor lebih mudah didapatkan, dan banyak dijual di toko – toko elektronik.
Skema pengendali relay menggunakan transistor dapat dilihat pada gambar berikut
Skema pengendali relay menggunakan transistor dapat dilihat pada gambar berikut
Mengendalikan Lampu AC 220 Volt dengan Mikrokontroler Arduino
Reviewed by Unknown
on
November 07, 2017
Rating:
No comments: